Kebijakan Pemerintah Bikin SPBU Shell Indonesia Kehabisan Stok BBM, Ini Kata Pertamina Patra Niaga

Foto Ist: Sejumlah SPBU Shell Indonesia terpaksa tutup karena kehabisan stok bahan bakar.

Shell Indonesia dan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia belum mengambil keputusan atau melanjutkan negosiasi terkait pembelian bahan bakar murni base fuel dari Pertamina.

Demikian disampaikan Roberth MV Dumatubun selaku Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga kepada detikcom dikutip Selasa (7/10/2025).

Roberth mengatakan mereka masih menunggu persetujuan dari kantor pusat mengenai pemenuhan compliance vendor.

Sementara itu, menurut Roberth, SPBU swasta lainnya seperti Vivo dan APR-AKR telah disetujui untuk melanjutkan pembicaraan teknis pembelian base fuel (bahan bakar dasar-red) dari Pertamina.

Roberth juga menegaskan, jika seluruh proses berjalan lancar dan tanpa kendala berarti, pengiriman kargo base fuel kemungkinan akan dimulai pada akhir bulan ini.

"Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis dantindaklanjut tahap selanjutnya," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah baru-baru ini mengeluarkan kebijakan pelarangan impor bahan bakar minyak (BBM) untuk SPBU swasta. Akibatnya, beberapa SPBU milik Shell mengalami kekurangan pasokan bahan bakar, termasuk Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V Power Nitro+.

Bahkan saat itu Shell sendiri melalui Shel Indonesia mengonfirmasikan pihaknya terpaksa merumahkan sementara terhadap karyawan SPBU-nya karena terdampak krisis pasokan bahan bakar minyak (BBM) akibat kebijakan pemerintah yang melarang impor BBM untuk SPBU swasta. Hal ini disampaikan oleh Inggrit Siburian, Presiden Direktur & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Selasa (16/9/2025 melalui keterangan resminya.

Ingrid menjelaskan bahwa perusahaan tidak melakukan PHK terhadap karyawan, melainkan menyesuaikan kegiatan operasionalnya, termasuk mengubah jam kerja dan merumahkan sementara sebagian karyawan.(Ray.S).