EKSKLUSIF

Eksklusif.co - Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia, Kabar Terbaru Terkini.

Iklan

Terkait Tudingan Tambang Emas sebagai Biang Kerok Banjir Tapanuli, Kementerian ESDM Pasang Badan

Eksklusif Co
Wednesday, 3 December 2025 | 17:59 WIB Last Updated 2025-12-03T11:17:50Z
Tangkapan layar saluran channel YouTube Dunia Tambang Kita

EKSKLUSIF.CO - Sejumlah tudingan dari berbagai pihak menyebutkan, penyebab terjadinya banjir disertai kayu gelondongan yang menghanyutkan permukiman warga di Tapanuli hingga mengakibatkan banyaknya korban jiwa di tiga wilayah yakni Kabupaten Tapanuli Tengah, Utara, dan Selatan diduga kuat disebabkan oleh aktivitas pertambangan emas.

Menanggapi tudingan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berdalih lokasi tambang emas itu berada dalam radius cukup jauh dari titik bencana banjir.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Yuliot Tanjung kepada wartawan di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (1/12/2025)lalu.

Selain itu, Yuliot juga berdalih bahwa pemerintah tidak menutup mata terhadap kemungkinan adanya penyebab kerusakan lingkungan lainnya, seperti aktivitas ilegal atau pembalakan liar (Illegal logging) yang merusak daerah serapan air (tangkapan air-red).

Yuliot juga hanya menyatakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia dijadwalkan melakukan inspeksi langsung melalui pemantauan udara guna menilai kondisi riil tutupan lahan di lakosi kejadian pascainsiden tersebut.

Seperti diketahui, di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok dan platform media sosial lainnya, ramai diperbincangkan terkait keberadaan Tambang Emas Martabe milik PT Agincourt Resources (PTAR) yang dituding menjadi penyebab banjir bandang di Sumatera Utara.

Sementara itu, manajemen perusahaan Tambang Emas Martabe milik PT Agincourt Resources (PTAR) menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas bencana banjir dan tanah longsor yang menurut mereka disebabkan oleh cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Padangsidimpuan.

"Kami berharap situasi segera terkendali dan proses pemulihan berjalan cepat dan aman," kata Senior Manager Corporate Communications Perusahaan PTAR, Katarina Siburian Hardono, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (28 November 2025) lalu.

Katarina memastikan bahwa lokasi banjir bandang di Desa Garoga berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Garoga/Aek Ngadol yang berbeda dan tidak terhubung dengan DAS Aek Pahu tempat PTAR beroperasi.

"Pemantauan kami juga tidak menemukan material kayu di DAS (Daerah Aliran Sungai-red) Aek Pahu yang dapat dikaitkan dengan temuan di wilayah banjir. PTAR mendukung penuh kajian komprehensif yang dilakukan pemerintah atas terkait seluruh faktor penyebab bencana ini dan siap bekerja sama secara transparan," ujar Katarina.

Katarina menuturkan, sejak hari pertama bencana, PTAR telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan tanggap darurat kepada masyarakat terdampak, mulai dari pendirian posko, logistik kebutuhan pokok sandang dan sanitasi, layanan kesehatan, hingga pemulihan akses.

Sebagai informasi, berdasarkan informasi yang dipublikasikan oleh beberapa media arus utama, Tambang Emas Martabe, yang terletak di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, beroperasi di lahan seluas 646,08 hektar per Desember 2024. Sejak dimulainya produksi pada 24 Juli 2012, Tambang Emas Martabe telah memproses lebih dari 6 juta ton bijih setiap tahunnya, menghasilkan lebih dari 200.000 ounce emas dan 1-2 juta ounce perak.

Per Juni 2025, sumber daya mineral tambang ini diperkirakan mencapai 6,4 ounce ons emas dan 58 juta ounce perak, sementara cadangan bijih diperkirakan mencapai 3,56 juta ounce emas dan 31 juta ounce perak. (Ray/Ris)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Terkait Tudingan Tambang Emas sebagai Biang Kerok Banjir Tapanuli, Kementerian ESDM Pasang Badan

No comments:

Trending Now

Iklan