Poto IstEKSKLUSI.CO - Menanggapi persoalan anggaran perjalanan dinas untuk studi banding ke Bali dan Semarang pada 25 dan 17 Juni lalu, Wakil Ketua DPRD Jabar Irwan Suryawan akhirnya angkat bicara. Menurutnya, angka Rp370 miliar untuk perjalanan dinas yang menjadi perbincangan publik itu merupakan angka yang tidak masuk akal.
“DPRD Provinsi Jawa Barat juga sudah melakukan efesiensi. Kunjungan setahun tiga kali, ini cuma beberapa kali. Terus kemudian empat kali, kami jadi tiga Hari. Terus angka yang dimunculkan sekarang Rp370 miliar, saya aja enggak tahu totalnya seperti itu,” kata Irwan seperti dilansir Kompas.com (3/7/2025).
Ia mengatakan, kegiatan studi banding yang dilakukan DPRD Jabar ke Bali dan Semarang merupakan bagian dari program kerja resumi, bukan perjalanan wisata seperti yang selama ini disalahartikan.
Irwan berdali bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menimba ilmu dari daerah-daerah yang dinilai memiliki tata kelola pemerintahan yang baik dan inovatif. Selain itu, ia mengatakan bahwa kunjungan tersebut tidak dihadiri oleh seluruh anggota yang berjumlah 120 orang, tetapi hanya beberapa orang saja tanpa menjelaskan secara rinci jumlah yang sebenarnya.
"Sekarang bayangkan dengan tiga hari. Hari pertama pasti untuk perjalanan, kedua untuk kerja, dan ketiga untuk persiapan pulang. Tidak ada waktu leluasa untuk itu (jalan-jalan)," jelasnya.
Irwan mengungkapkan, kegiatan studi banding tidak hanya dilakukan DPRD Jabar, tetapi juga terjadi di tingkat kabupaten/kota.
Bahkan hal tersebut juga sudah diatur dalam peraturan pemerintah (PP) hingga peraturan presiden (perpres). Namun, kini ramai diperbincangkan publik karena dinilai tidak sejalan dengan efisiensi yang tengah digencarkan pemerintah.
Irwan memastikan anggaran yang digunakan tidak sebesar yang ramai diperbincangkan publik. Selain itu, kunjungan ke luar negeri bagi anggota DPRD Jabar juga telah dihapuskan.(*)
No comments:
Post a Comment